Terus terang, setelah kami melakukan SNA untuk masing-masing Partai, temuan yang paling signifikan untuk kami adalah fakta bahwa hampir semua Partai menggunakan kata-kata sama dalam memposisikan dirinya. Ini cukup membingungkan untuk kita-kita pemilih. Secara normatif, jika dunia politik ini dalah dunia periklanan, maka dapat dibayangkan kalau slogan Teh Botol juga digunakan oleh Coca-Cola, Pepsi, Frestea, Fanta dan lain lain. Hasilnya tentu saja akan membuat konsumen cukup bingung.Kami merasa, kondisi pesan Partai-Partai saat ini sama seperti contoh tersebut diatas. Kalau semua partai menggunkan kata-kata konseptual seperti "Rakyat", "Politik" dan "Daerah"sebagai pesan inti, maka bagaimana kita-kita dapat membedakan mereka?
Secara matematis, perbedaan antara Partai hanya akan dapat terlihat dari sisi relative positioning dan bukan absolute positioning. Karena itu, kami melakukan Social network analysis (SNA) dengan beberapa partai ungtuk melihat perbdaan relatif tadi. Hasilnya ya gambar diatas.
Semakin besar ukuran lingkaran dengan nama Partai, semakin besar Degree Of Influence yang dimiliki partai tersebut setidaknya dalam konteks media. Kembali lagi, adanya garis tebal berarti ada korelasi tinggi antara kata-kata tersebut dengan si Partai.
Posisi kedekatan antara Partai juga menunjukan kesamaan mereka bukan dari idelogi tapi dari kata-kata yang mereka gunakan di media. Jangan kaget kalau ada Partai yan secara ideologi terpisah tapi memiliki posisi kedekatan di SNA ini.
Kesimpulan kami dari gambar diatas juga tidak jauh dari sebelumnya:
1. Untuk Partai, walaupun ada perbedaan realtif antara satu dan lainnya, pada dasarnya tidak ada perbedaan signifikan yang menunjukan pesan-pesan politik yang unik dari satu atau dua Partai.
2. PKS adalah satu-satunya Partai yang memilki positioning tersendiri dibanding partai lainnya. Artinya mereka benar-benar memiliki SOP dalam konteks kampanye sehingga menimbulkan single positioning dimension. Ini dapat dilihat dari posisi SNA PKS yang berada di posisi sendiri di sebelah kiri.
3. PDIP secara degree of influence (besar kecilnya lingkaran) adalah satu-satunya Partai yang dapat menandingi PKS dalam distribusi pesan mereka.
4. Posisi Gokar dan Demokrat sebagai partai Dwi Tunggal SBY-JK, walau dekat, tidak memiliki kesamaan dalam pesan politik mereka sehingga ada pemisahan didalam penempatan lingkaran mereka oleh komputer SNA.
5. Kecilnya lingkaran Gerindra walau dengan iklan terbesar menunjukan bahwa pesan politik yang tersapaikan di media lebih kuat ke Prabowo dibandingkan ke Partainya.
SNA ini menggunkan hampir 1 juta artikel dari 150 media cetak dan media online. Jika seluruh kata-kata di SNA ini kita hapus, maka yang terlihat adalah posisi relatif setiap partai dibandingkan partai-partai lainnya. Semakin dekat posisi mereka, semakin "sama" pesan-pesan poilitin mereka. Demikian juga sebaliknya. Besar kecilnya lingkaran, menunjukan nilai keberhasilan mereka dalam memberikan pesan politik mereka untuk media.
SNA Partai-partai tanpa kata-kata terlihat seperti dibawah ini:














